Digital Banking Awards 2022

  • Latar Belakang Pemeringkatan & Penghargaan

    Digitalisasi di sektor keuangan semakin intens, bukan hanya terjadi di perbankan, namun juga di asuransi, multifinance, dan industri keuangan nonbank lainnya. Digitalisasi kian terakselerasi dengan adanya pandemi Covid. Perbankan adalah sektor yang paling agresif mendigitalisasi sistem pelayanan dan operasionalnya, sehingga mengalokasikan belanja infrastruktur information technology (IT) yang cukup fantastis.

    Seluruh perbankan yang saat ini berjumlah 107 entitas, berlomba memberikan layanan digital terbaik untuk para nasabah, sekaligus menjaring calon nasabah. Berbagai aplikasi m-Banking dikembangkan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan. Beberapa bank besar juga mengembangkan super apps sebagai upaya untuk memperluas penawaran layanan kepada nasabah

    Adanya kompetisi yang ketat dari masing-masing bank dalam memberikan layanan digital, baik yang dilakukan oleh bank digital murni maupun oleh bank umum lewat digital banking-nya akan semakin agresif dan mewarnai lanskap perbankan di masa depan. Segala transaksi dan layanan perbankan akan berada dalam satu genggaman, lewat perangkat smartphone. Kenyamanan dan kemudahan yang dirasakan nasabah akan semakin sempurna jika sektor keuangan dalam satu grup terintegrasi dalam satu layanan digitalisasi.

  • Digitalisasi layanan bukan hanya memberikan kemudahan dan kenyamanan, namun juga efisiensi bagi bank dan memperbesar pendapatan dari sisi fee based income. Digital banking bisa melakukan efisiensi besar dengan pemangkasan kantor cabang. Sebab, saat ini secara umum mayoritas transaksi atau lebih dari 80% dilakukan lewat kanal-kanal digital, bukan lagi lewat counter atau cabang bank.

    Besarnya potensi digital banking tercermin pada nilai transaksinya yang terus melesat. Menurut Bank Indonesia, transaksi digital banking meningkat 45,64% secara tahunan (year on year) jadi Rp 39.841,4 triliun sepanjang 2021. BI memperkirakan transaksi digital banking akan tumbuh 24,83% tahun 2022 ini menjadi Rp 49.733,8 triliun.

    Ada tren baru juga, yaitu sejumlah bank mendeklarasikan sebagai bank digital. Begitu deklarasi dilakukan, valuasi saham kelompok bank ini melonjak sangat tinggi dibandingkan rata-rata perbankan umumnya. Hal ini mencerminkan betapa pasar berharap tinggi kepada bank digital. Beberapa bank membangun ekosistem dengan platform lain, baik platform e-commerce, platform pembayaran, platform ride hailing, platform akomodasi pariwisata, dan sebagainya. Ini juga merupakan hal baru yang menjadi tren dalam digitalisasi perbankan.

Kriteria

  • Kriteria penilaian mengacu pada enam (6) indikator utama kematangan digital serta sub-sub indikator (21 sub-indikator) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan

    Kriteria yang digunakan dalam penilaian adalah kriteria DMAB (Digital Maturity Assessment of Banks) dari OJK termasuk semua definisi dan penjelasan yang diuraikan dalam cetak biru tersebut.

    DISCLAIMER: Perlu ditegaskan, bahwa OJK tidak terlibat dalam proses penilaian ini, dan pemberian award ini bukan merupakan representasi OJK.

Ada Empat Kategori Pemenang:

  • Pemenang per kelompok KBMI

    a. KBMI IV --Modal Inti > Rp 70 T (4 Bank)
    b. KBMI III --Modal Inti > Rp 14 – Rp 70 T (12 Bank)
    c. KBMI II --Modal Inti > Rp 6 – Rp 14 T (14 Bank)
    d. KBMI I – Modal Inti di bawah Rp 6 T (77 Bank)

  • Bank Digital Murni (yang didapat dari seluruh kategori KBMI)
  • BPD (yang didapat dari seluruh kategori KBMI)
  • Bank Syariah (yang didapat dari seluruh kategori KBMI)
  • Juara Umum

Pelaksanaan Acara Penghargaan:

  • Hari / Tanggal : Selasa, 28 Jun 2022
    Jam : 14.30 s.d 16.00
  • Tayang Live (melalui Zoom) di Berita Satu TV
    Live Streaming di Youtube, Face Book Berita Satu Media & Beritasatu.com